Di dalam suatu koloni semut terdapat kasta-kasta/jenis yang membedakan tugas-tugas yang harus di kerjakan oleh jenis-jenis tersebut. Dalam suatu koloni terdapat seekor ratu semut yang ukurannya lebih besar dari pada semut-semut yang lain dan berperan untuk menghasilkan telur-telur untuk mempertahankan keberlangsungan koloni tersebut selain ratu masih terdapat semut-semut lain yang tugasnya berbeda yaitu semut jantan, semut penjaga dan semut pekerja. Semut jantan berfungsi untuk membuahi semut ratu agar dapat menghasilkan telur, semut penjaga berfungsi untuk menjaga sarang semut agar terhindar dari bahaya yang akan mengancam sarang tersebut sedangkan semut pekerja berperan untuk menjaga ratu dan anak-anaknya, membersihkan dan memberi makan kepada mereka, mencari makanan serta membersihkan sarang, selain itu masih banyak lagi tugas yang di lakuka oleh semut pekerja, untuk lebih jelasnya akan di uraikan seperti yang di bawah ini :

SEMUT PENGANYAM

Semut penganyam adalah semut-semut yang mahir dalam membuat sarang/tempat tinggal. Mereka menyambung daun-daun yang akan di anyam dengan cara menariknya secara bersama-sama, setelah daun-daun tersebut saling berdekatan, semut penganyampun mulai merajut daun-daun tersebut agar dapat di jadikan tempat tinggal/sarang nantinya.

Semut-semut penganyam merekatkan sisi-sisi daun yang di anyam dengan menggunakan cairan perekat yang diperoleh dari larva semut. Cairan perekat ini nantinya dapat bermanfaat untuk menjaga kekokohan dari sarang semut itu sendiri. Akan tetapi larva semut yang telah diambil cairan perekatnya tersebut tidak dapat lagi melangsungkan proses pertumbuhannya, hal ini dikarenakan cairan yang dibutuhkan dalam proses perumbuhannya teah habis dikorbankan untuk membuat sarang untuk koloninya sendiri.

SEMUT PEMOTONG DAUN

Di kawasan hutan hujan Amazon terdapat suatu komunitas semut yang mampu memnuhikebutuhan konsumsi kelompoknya dengan cara bercocok tanam. Semut-semut ini disebut dengan sebutan semut pemotong daun, mereka dapat naik ke suatu pohon yang amat tinggi dan memotong daun yang ukurannya lebih besar dari pada ukuran tubuhnya sendiri serta membawanya ke sarang mereka untuk di jadikan media tanam pertumbuhan jamur. Pekerjaan mereka ini sungguh amat berat sekali, karena jika dibndingkan dengan pekerjaan manusia, itu sama saja halnya dengan seorang manusia yang berlari sambil membawa beban seberat 250Kg di punggungnya. Potongan-potongan daun ini dibawa ke sarang mereka sesampainya di sana potongan daun-daun ini di bersihka dari bakteri, hal ini bertujuan untuk menjaga mutu kwalitas jamur yang akan di peroleh nantinya. Potongan daun ini nantinya dihaluskan hingga membentuk seperti bubur dan di letakkan di suatu ruangan yang memiliki suhu dan kelembapan yang sesuai, ini sama halnya dengan manusia yang bercocok tanam di rumah kaca dengan maksud untuk memperoleh kondisi lingkungan yang diharapkan. Potongan daun yang telah menjadi bubur tersebut nantinya di diamkan selama 24 jam agar dapat di tumbuhi jamur, ini merupakan suatu media tempat pertumbuhan jamur yang sangat baik sehingga setelah di diamkan selama sehari, daun yang semula berwarna hijau akan berubah menjadi putih dikarenakan telah ditutupi oleh jamur.